Visi
Misi
Jumlah Penduduk
Sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani, pekebun, dan pelaku usaha kecil. Kehidupan sosial yang rukun dan budaya gotong royong menjadi ciri khas dalam keseharian warga. Dengan jumlah penduduk yang terus berkembang, Desa Lebbo Tengae memiliki potensi sumber daya manusia yang besar untuk mendukung pembangunan dan kemajuan desa.
Sejarah Desa
Nama Lebbotengae menjadi pilihan nama desa dengan alasan negeri-negeri pegunungan yang meliputi Camba, Laiya, Bengo, Mallawa, Cenrana, Labuaja, dan Balocci yang kemudian disebut Lobbotengae pada awal abad ke-XVII. Menurut istilah, Lobbotengae berasal dari dua kata dalam Bahasa Bugis, yaitu, Lobbo yang berarti “lubang” dan tengae yang berarti “tengah” mewakili keadaan geografis negeri-negeri wilayah Lebbotengae yang berada di dataran yang rendah diantara bukit-bukit yang tinggi.
Kondisi Geografis
Desa Lebbotengae terletak pada wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 410-450 mdpl.
Desa Lebbotengae memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
| Sebelah | Berbatasan |
|---|---|
| utara | Desa Limapoccoe dan Desa Cenrana Baru |
| selatan | Desa Laiya |
| barat | Desa Labuaja |
| timur | Desa Cenrana Baru |
Warisan Harmoni untuk Generasi
Desa Lebbo Tengae
Desa yang penuh harapan, tempat di mana tradisi dan pembangunan berjalan beriringan menuju masa depan yang lebih baik

